Bagaimana cara merawat luka diabetes ? ... Perawatan dan pengobatan yang tepat pada penderita luka diabetes tentunya akan memberikan dampak positif untuk membantu mempercepat proses penyembuhan dari penyakit diabetes melitus dan luka diabetes melitus (gangren). Salah satu komplikasi yang sering terjadi pada pasien diabetes melitus adalah masalah kaki. Misalnya terjadi luka pada kaki yang tidak kunjung sembuh, infeksi bakteri atau jamur, dan yang paling parah adalah pembusukan jaringan sehingga perlu dilakukan amputasi untuk menghentikan infeksi. Masalah pada kaki penderita DM (diabetes melitus) disebabkan oleh dua hal, yaitu:
- Aliran darah yang buruk ~ Hal ini terjadi karena kerusakan pembuluh darah yang disebabkan oleh kadar gula darah tinggi dalam waktu lama. Aliran darah yang terganggu menyebabkan kaki tidak mendapatkan nutrisi yang cukup, sehingga kulit kaki menjadi lemah, mudah luka dan sulit untuk sembuh jika terjadi luka.
- Kerusakan saraf ~ Hal ini juga terjadi karena kadar gula darah yang tinggi dalam waktu lama. Kerusakan saraf menyebabkan kepekaan seorang pasien DM terhadap rasa nyeri menjadi berkurang, sehingga pasien tidak sadar saat kakinya terluka.
Penyembuhan luka Diabetes Melitus (DM) membutuhkan waktu cukup lama sampai berbulan-bulan. Untuk mencegah terjadinya masalah kaki pada pasien DM, langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengendalikan kadar gula darah seoptimal mungkin dan berhenti merokok. Selain itu, ada juga cara sederhana yang bisa Anda lakukan untuk merawat luka gangren tersebut. Berikuti ini ada berbagai macam campuran yang digunakan dalam perawatan luka DM, antara lain:
- Bethadine
- Larutan NaCl
- Cuka
- Rivanol
Biasanya kalau kita menggunakan Bethadine, Luka itu akan semakin lama kering karena sifat dari bethadine itu sendiri adalah melembabkan luka, nah biasanya bethadine ini dicampur dengan larutan NaCl untuk menetralkan sifat bethadine tersebut.
Pada umumnya untuk mencuci luka atau sebagai irigasi kita memakai larutan NaCl. Di rumah sakit terkenal biasanya mereka menggunakan larutan cuka dalam perawatan luka DM, alhasil memang luka tersebut cepat kering, dan jaringan-jaringan baru cepat muncul (tumbuh).
Jika diberi pilihan antara bethadine dan rivanol, maka sebaiknya anda memakai rivanol, karena sifat dari rivanol berbanding terbalik dengan bethadine. perawatan luka DM dilakukan 2x sehari, yaitu pagi dan sore hari. Sebaiknya luka DM tidak memakai atau tidak dibalut secara berlebihan, agar sirkulasi udaranya baik, hal ini akan membantu perangsangan munculnya jaringan baru. dan jangan lupa dalam perawatan luka DM selalu kita melakukan Necrotomy (Pembuangan/pengangkatan jaringan mati) agar membantu juga merangsang pertumbuhan jaringan baru, kalau perlu sampai keluar darah. Itulah cara sederhana yang bisa Anda lakukan untuk merawat luka diabetes.
Meskipun antibiotik yang tepat sangat penting digunakan, adanya udem (bengkak) di sekitar luka dan kadar gula yang tinggi sering menghambat proses penyembuhan dan menyebabkan seseorang dengan terpaksa harus mengambil tindakan operasi untuk penyembuhannya. Dan repotnya, indera rasa sakit pada penderita penyakit diabetes mellitus ini sudah mulai berkurang, sehingga luka kecil hanya karena memotong kuku kaki sendiri dapat menjalar ke atas dan tidak jarang pula banyak pasien yang harus diamputasi karena kasus tersebut.
Penderita penyakit kencing manis ini harus benar-benar berhati-hati untuk menghindari setiap kemungkinan yang mengakibatkan terjadinya luka pada kaki, tangan atau bagian tubuh lainnya. Selain itu, penderita diabetes juga dianjurkan untuk menggunakan sepatu atau sandal yang berukuran pas, sehingga tidak menimbulkan gesekan yang dapat menyebabkan luka lecet.
Demikianlah tips sederhana untuk merawat luka diabetes, semoga bermanfaat dan bisa membantu mempercepat proses penyembuhan. Salam sehat!
0 comments "Bagaimana Cara Merawat Luka Diabetes", Baca atau Masukkan Komentar
Post a Comment